Beberapa waktu yang lalu tergelitik untuk membahas seni kolase dalam
fotografi yang ditanggapi dengan tanpa berpikir hanya dengan melihat
gambarnya saja, yang dipikir tidak menarik, mungkin disini saya berbagi
sedikit tulisan yang bisa membuat berpikir foto kolase itu seperti
apa sih. Sebelum melangkah lebih jauh mengenai Seni Kolase (Collage) dalam dunia fotografi alangkah eloknya jika kita mengetahui terlebih dahulu apa arti dari Kolase itu sendiri.
Kata Kolase yang dalam bahasa Inggris disebut ‘collage’
berasal dari kata ‘coller’ dalam bahasa Perancis yang
berarti ‘merekat’. Selanjutnya kolase dipahami sebagai
suatu teknik seni menempel berbagai macam materi selain
cat, seperti kertas, kain, kaca, logam dan lain sebagainya
kemudian dikombinasi dengan penggunaan cat (minyak)
atau teknik lainnya. Kolase adalah komposisi artistik yang dibuat dari
berbagai bahan (kertas, kain, kayu) yang ditempelkan
pada permukaan gambar, jadi
kolase adalah karya seni rupa dua dimensi yang
menggunakan bahan yang bermacam-macam selama
bahan tersebut dapat dipadukan dengan bahan dasar
lain yang akhirnya dapat menyatu manjadi karya seni
yang utuh dan dapat mewakili ungkapan perasaan estetis
orang yang membuatnya.
Sebagai bagian dari seni rupa, fotografi dapat menghasilkan karya-karya
berbasis penyatuan gambar, baik melalui proses di dalam kamar
gelap/terang, proses pembentukan kreatif, maupun dari sesi pemotretannya
sendiri. Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah teknik kolase.
Kolase berasal dari bahasa Perancis “coller” yang berarti tempel, adalah teknik menempel suatu unsur seperti kertas koran, pita, gambar, maupun hasil karya seni lainnya kedalam suatu bidang sehingga tercipta satu kesatuan karya (West, 1996:24). Istilah lain yang digunakan untuk merujuk pada karya seni tempel ini adalah Montase.
Kolase berasal dari bahasa Perancis “coller” yang berarti tempel, adalah teknik menempel suatu unsur seperti kertas koran, pita, gambar, maupun hasil karya seni lainnya kedalam suatu bidang sehingga tercipta satu kesatuan karya (West, 1996:24). Istilah lain yang digunakan untuk merujuk pada karya seni tempel ini adalah Montase.
"Dalam fotografi hasil dari kolase atau kolase yang menjadi objek
fotografi disebut dengan montase foto” (Sage, 1989: 17). Montase dengan
bahasa Jerman berarti fitting (mencocokkan) atau assembly line
(mempersatukan garis), dan monteur berarti mekanik atau insinyur.
Menurut kamus fotografi yang ditulis oleh R. Amien Nugroho (2006: 221),
montase adalah pencahayaan dengan enlarger (alat pembesar) terhadap
beberapa negatif film untuk menghasilkan efek penambahan gambar. Kertas
foto tidak perlu dipotong-potong untuk tujuan efek penambahan elemen
gambar tersebut.
Selain seni rupa kolase juga diaplikasikan ke dalam bidang seni lainnya, seperti musik, sastra hingga teater.
Dalam dunia seni rupa modern, teknik kolase digunakan untuk pertama
kalinya oleh Pablo Picasso dan Georges Braque, dalam karya mereka (Brommer, 1994) dan (Widmaier, 2004: 52). Teknik kolase pertama kali terlihat pada era ini, saat Picasso dan
Braque menyatukan unsur-unsur umum seperti kertas minyak dan teks koran
ke dalam karya-karyanya.
Pemakaian media-media asing di luar dari materi konvensional lukisan ini
menimbulkan banyak kritik dan kontoversi di mata orang pada masa-masa
awal penerapannya. Hal ini juga yang mempengaruhi seniman-seniman Dada
yang memakai teknik kolase dan montase sebagai ekspresi dari anti
kemapanan seni.
Arti dari kata Dada sendiri masih merupakan sebuah kontroversi, ada juga
yang berkata bahwa Dada adalah kata yang tak memiliki arti. Beberapa
sumber menyebutkan bahwa Dada berasal dari kata Rumania, oleh beberapa
pencetusnya seperti Tristan Tzara dan Marcel Janco yang berarti yes,
apabila diekuivalenkan dengan bahasa Inggris berarti yeah-yeah atau yeah
right. Ada juga yang menyebutkan bahwa gerakan ini memperoleh nama dari
menusukkan secara acak kamus Perancis-Jerman dengan pisau, dan
mengambil nama yang posisinya terbalik. Dada dalam bahasa Perancis
adalah kata dari anak-anak yang berarti hobby-horse yang dalam bahasa
sehari-hari Perancis, c'est mon dada, yang berarti hobiku (Hofman,
2001).
Kolase dan montase sendiri merupakan salah satu senjata yang banyak
digunakan pada gerakan Dada tersebut. Argumentasi-argumentasi terus
bergulir seputar penciptaan kata montase foto. Bukan lagi sebuah isu
adalah kata tersebut tercipta dari salah satu anggota Berlin Dada Group.
Pertanyaannya adalah siapa, dan hal ini sangat sulit ditentukan karena
pada awal pengerjaannya kolase foto merupakan hasil dari kolaborasi, dan
banyak karya sebelumnya yang dipercaya dibuat oleh banyak seniman. Jadi
versi resmi dan diplomatisnya diberikan kepada lima orang yang
menerangkan kolase foto Dada yaitu oleh Hannah Höch, George Grosz dan
John Heartfield, Johannes Baader, Raoul Hausmann (Hoch, 2004: Cut and
Paste, Intro).
Stelah agan - agan mengenal dan sudah lebih akrab dengan yang namanya Seni Kolase dan Montase di bawah ini merupakan beberapa contoh dari teknik dan perbedaan antara Seni Kolase dan Seni Montase.
- Seni Kolase
Dan beberapa contoh lainnya :
- Seni Montase
Dan cukuplah untuk hari ini saya harap agan - agan semua paham dengan apa yang dimaksud dengan Seni Kolase dan Seni Montase, serta saya harap ini bisa membantu (membantu memperbaiki nilai saya juga tentunya ..:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar